Di indonesia kita hanya mengenal 2 musim. Musim panas yang banyak diidentikkan dengan kebakaran dan kekeringan dan musim hujan yang banyak diidentikkan dengan banjir. Hal yang sama terjadi di perkebunan sawit. Jika kita tidak membuat rekayasa-rekayasa yang benar maka perubahan musim akan banyak memberikan dampak yang negatif.
Kali ini saya akan membahas tentang MODIFIKASI PINTU AIR PASANG SURUT OTOMATIS sebagai salah satu rekayasa teknik yang bisa dilakukan ketika musim hujan untuk menghindari banjir. Terutama pada daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut ataupun sungai.
Apakah ini penting ? Tentu saja.
Ketika pertama kali akan mendesign blok di perkebunan sawit, salah satu hal yang penting adalah menentukan outlet dari arah aliran air yang akan dibuang keluar dari perkebunan sawit. Sayangnya, banyak sekali perkebunan sawit yang melupakan hal ini. Akibatnya, sering terjadi ketika tanaman sawit sudah besar, baru dipikirkan membuat outlet-outlet ini karena banyak daerah yang tergenang air.
Baca Juga : Rekayasa Water Management dengan Stop Blok / Overflow
Memang secara gravitasi air akan membuat jalurnya sendiri dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Namun, dengan begitu luasnya areal perkebunan sawit, hal itu saja tidak bisa kita andalkan. Terkadang, daerah terendah bisa saja berada di dalam areal perkebunan. Air akan berkumpul disini. Dalam banyak kasus, ini tidak kita harapkan. Karena, semua areal HGU perusahaan harus diupayakan maksimal untuk bisa ditanami kelapa sawit. Untuk itu perlu dibuatkan rekayasa, agar air tersebut bisa mengalir menuju sungai /outlet besar yang kemudian bisa mengalir keluar kebun.
Keuntungan lainnya, dengan rekayasa outlet/parit yang benar, kita bisa mengurangi aliran sungai yang tidak beraturan memotong blok. Kedepannya, ini akan sangat membantu mengurangi penggunaan titi panen, box culvert maupun jembatan.

Ketika Outlet / Parit sudah di setting dengan baik bermuara pada sungai-sungai besar yang mengarah ke laut, maka satu permasalahan utama water management sudah selesai. Tentu saja masalah tidak selesai disitu.
Dalam beberapa kasus, saat musim hujan tiba air di sungai akan lebih tinggi dari pada air di dalam parit/outlet. Hal ini menyebabkan air sungai akan masuk ke dalam blok (arus balik). Akibatnya blok kita akan terenam air. Jika musim hujan ini berlangsung berbulan-bulan maka tanaman sawit akan terus menerus terendam air.

Dalam kasus inilah, diperlukan pintu air pasang surut. Tujuan adalah, air bisa mengalir dari areal perkebun ke sungai tetapi ketika air di sungai lebih tinggi akibat hujan, maka air tidak bisa masuk ke blok.
Banyak contoh pintu air yang sudah ada. Umumnya adalah pintu air permanen. Mengenai hal ini akan saya bahas dalam tulisan yang berbeda tentang design dan perhitungannya. Kelemahan dari pintu air permanen adalah biayanya yang besar. Kemudian kita butuh orang khusus untuk membuka dan menutup pintu air pada kondisi yang diinginkan.
Hal ini membuat orang berfikir untuk membuat pintu air tidak permanen, yang bisa terbuka dan tertutup secara otomatis. Ada dua model yang sudah pernah saya coba. Pertama menggunakan drum plastik dan ban luar bekas. Kedua menggunakan Pipa PVC dan plat sebagai pintu.
Kedua cara ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Uji coba yang terus menerus dilapangan akan memberikan kita data untuk terus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.
Berikut adalah slide show cara menggunakan Drum Bekas :
Jika menggunakan motedo ini harus diperhatikan tinggi timbunan di atas drum plastik. Semakin tebal tanah yg di buat, maka kemungkinan drum plastik penyok semakin besar. Hal ini akan mengakibatkan terjadi penyempitan pada aliran air melalui drum plastik.
Berikut adalah slide show metode menggunakan Pipa PVC :
Pemilihan pipa bisa disesuaikan dengan debit air yang yang akan dibuat ke sungai. Posisi pintu klep dibuat miring sehingga bisa menutup lebih rapat menekan pada permukaan pipa. Pemasangan pipa pun di atur agak miring sekitar 5-10 derajat. Hal ini dimaksudkan agar apabil pintu klep tidak menutup dengan sempurna, air dari sungai akan lebih susah masuk kedalam blok melewati pipa karena harus melawan gravitasi.
Silahkan dicoba…..

sebuah ulasan yang sangat baik bang Pohan, kebetulan kami adalah media segmentasi sawit dan banyak pelaku sawit membaca, jika saja tulian itu bisa disahring ke yang lain akan lebih baik..apakah ada alamat email? jika memungkinkan ini alamat email kami: redaksi@infosawit.com atau sawit.magazine@gmail.com terimakasih
LikeLike
Asalamuallaikum..
salam kenal pak…
Perkenalan saya dari distributor peralatan otomatisasi seperti pintu otomatis dan palang parkir.
Bila berkenan atau mungkin ada kebutuhan, boleh mampir ke web kami.
Terima Kasih
http://www.bft-bandung.com
LikeLike