Ide ini datang dari seorang teman.

Berdasar pada pengalaman yang telah dia lakukan diperusahaan sebelumnya dan beberapa foto, maka saya bersama kami coba melakukan penyempurnaan terhadap inovasi ini agar bisa lebih aman dan nyaman dalam penggunaannya.

Tujuan utama dari modifikasi ini adalah efisiensi penggunaan bahan bakar bensin.

Simulasi hitungan penghematan yang bisa dilakukan kurang lebih seperti ini. Bila saya mempunyai 4 mesin potong rumput. Jika dioperasikan per hari memerlukan 2 ltr bensin campur. Maka dalam sebulan (penggunaan 14 hari), kita harus mengeluarkan biaya untuk membeli : 4x2x14 = 102 Liter bensin. Jika harga bensin per liter diasumsikan Rp. 6000. Maka biaya yang bisa dihemat berkisar Rp. 600 ribu per bulan. Masih ditambah lagi untuk pembelian olie untuk campuran bensin, dan busi.

Atas dasar itu maka dari banyak sisi, penggunaan mesin potong rumput dengan tenaga listrik menjadi alasan yang sangat masuk akal untuk efisiensi biaya dibanding mesin menggunakan bahan bakar bensin campur.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

Pertama. Siapkan dinamo sebagai motor penggerak listrik. Dalam percobaan ini kami gunakan dinamo ex. mesin air sanyo. Karena kapasitor bawaan dinamo tersebut hanya 5 ohm, maka kami ganti dengan kapasitor kapasitas 10 ohm agar putaran pisau nanti lebih kencang.

Kedua. Dibuatkan dudukan yang akan menghubungkan dinamo dengan gagang mesin yang lama. setelah itu dipasang/settingkan kembali.

Apabila kita akan menggunakan pada lapangan terbuka yang jauh dari arus listrik sehingga membutuhkan kabel yang panjang, pastikan sambungan arus listrik antara steker pada mesin dan stop kontak dari sumber listrik harus aman. Karena biasanya kondisi rumput basah. Terutama pada pagi hari dan setelah hujan.

Mudah bukan ? Silahkan mencoba…